Total Tayangan Halaman

Sabtu, 17 Maret 2012

TENTANG PEREMPUAN DAN PERSAHABATAN

Jika engkau bersahabat dengan seseorang, Engkau juga harus bersedia berperang bagi dia. 
Sahabat sejati bahkan mampu menjadi seorang musuh. 
Dalam diri seorang sahabat, Engkau akan mendapatkan lawan yang terbaik.
        Adakah engkau merupakan udara yang murni dan kesunyian? 
        Atau sebagai roti dan obat untuk sahabatmu? 
Banyak orang yang tak mampu membebaskan dirinya dari belenggu namun menjadi pembebas sahabatnya.
        Dengan demikian, budakkah kamu? 

Kalau begitu, engkau tak mungkin menjadi sahabat. 
       Apakah kamu tiran? 
Dengan begitu, engkau tidak akan mendapatkan sahabat.

Dalam diri perempuan, terdapat budak dan tiran yang bersembunyi sejak dulu.
Oleh sebab itu, perempuan belum bisa bersahabat. Hanyalah cinta yang ia ketahui dan pahami.
Dalam cinta seorang perempuan terdapat ketidakadilan dan kebutaan terhadap semua yang tidak ia cintai. 
Dan di dalam cintanya yang tercerahkan pun, masih ada kejutan yang tak terduga-duga, petir dan malam, datang bersama-sama dengan cahaya.
       Perempuan belum bisa menjadi sahabat, tetapi katakan padaku, hai para lelaki, siapa diantara kalian yang mampu bersahabat?


Oh kemiskinan dan ketamakan jiwa kalian, hai para lelaki! 

Berapa banyak yang kalian berikan pada sahabat kalian akan aku berikan pada musuhku, karena aku takkan jatuh miskin karena itu.
Setelah ada pertemanan, semoga ada pula persahabatan. 

Demikian kata Zarathustra.

Friedrich Nietzsche, Zarathustra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar