Suatu
waktu, Sang pikiran sangat resah, dilanda gundah gulana.
Kemudian
dia bergerak cepat, tak karuan, hanya untuk
mencari sesuatu yang diperkirakannya sangat penting, mencari apakah ada
yang salah.
Betapa
pentingnya hal ini, hingga seperti rahasia yang tersembunyi di dalam labirin
raksasa yang tak tahu dimana ujungnya, entah dimana sesuatu ini berada.
Secepat
kilat, Sang pikiran mencari dalam memori perjalanan yang telah berlalu, memori
yang pastinya telah merekam kejadian-kejadian yang telah terjadi selama ini dalam
kehidupan.
Lama
mencari dan mencari, Sang pikiran tak
menemukan perasaan ganjil, tak menemukan hasil.
Ahhhhh
…
Sesaat
kemudian Sang pikiran memperbaiki memori, meneruskan pencarian selanjutnya ke Alam bawah sadar.
“Dunia
yang fana?? “
“Tentu
bukan!!”
Sampai
disana.
Sang
pikiran terus mencari, membuka kembali sekat – sekat memori dari bayang-bayang masa lalu, dari kumpulan alam bawah sadar.
“Memori
A, B, C, D, E…”
“Memori
A1, A2 ,A3,A4,A5,A6, …”
“Memori
B1,B2,B3,B4,B5,B6,B7, …”
“Memori
C1,C2,C3,C4,C5,C6,C7,C8, C …”
“Memori D1,D2,D3,D4,D5,D6,D7,D,8D,9 …” tidak ketemu juga!!!
Oohhh
(putus asa sesaat)…
Kenapa
tak ada hasilnya juga??
Diprovokasi
oleh rasa ingin tahu yang tak kenal kata menyerah Sang pikiran memutuskan
untuk mencari lagi, pergi ke alam nyata. Kali ini untuk memastikan tidak ada
memori yang terlewat.
Sang
pikiran mencoba metode baru - membuka kembali dengan perlahan memori itu.
Memperhatikan dengan seksama, cemas akan sesuatu yang terlewatkan.
Dan
…
“Memori
G1,G2,G3”, Akhirnya dapat juga.
“Haahh…,” Sang pikiran tersentak!!!
Termenung
lemas, terlalu lama.
Kelopak
mata rasa – rasanya menitikkan air mata.
Sesaat
kemudian menangis tersedu-sedu dalam hampanya kesendirian.
Jadi inikah???
Berusaha
mengingat, merenungkan, dan memahami apa yang ditemukannya, Sang pikiran pergi
menemui sang tubuh;
Sang Pikiran menyampaikan kabar kepada Sang tubuh; diceritakannya pada Sang tubuh: "Kawanmu, sahabat-sahabatmu ...(menceritakan apa yangtelah disaksikannya dalam memori)"
Betapa banyaksahabat kita.
dia datang, berkenalan, beradaptasi, bersama-sama kita.
pengalaman hidup; pahit maupun manis, dikala sedih maupun senang, terdiam maupun tertawa.
Tapi akhirnya harus pergi meninggalkanmu.
Dan yang terakhir ini, dialah yang baru saja berbicara denganmu, yang mengingatkanmu, menyadarkanmu dan yang mengakibatkan kegundahanmu dari suatu fakta bahwa akan sampai juga pada proses terakhir persahabatan dalam hidup yang akan terjadi berulang kali.
Akhirnya hati kecil menyadari bahwa pada akhirnya takkan ada yang abadi.
Hilang sudah kekuatan itu.
Sang Pikiran menyampaikan kabar kepada Sang tubuh; diceritakannya pada Sang tubuh: "Kawanmu, sahabat-sahabatmu ...(menceritakan apa yangtelah disaksikannya dalam memori)"
Betapa banyaksahabat kita.
dia datang, berkenalan, beradaptasi, bersama-sama kita.
pengalaman hidup; pahit maupun manis, dikala sedih maupun senang, terdiam maupun tertawa.
Tapi akhirnya harus pergi meninggalkanmu.
Dan yang terakhir ini, dialah yang baru saja berbicara denganmu, yang mengingatkanmu, menyadarkanmu dan yang mengakibatkan kegundahanmu dari suatu fakta bahwa akan sampai juga pada proses terakhir persahabatan dalam hidup yang akan terjadi berulang kali.
Akhirnya hati kecil menyadari bahwa pada akhirnya takkan ada yang abadi.
Hilang sudah kekuatan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar